Senja yang manis

Senja dibalik mata
Dengan warna jingganya
Anganku terus berandai
Oleh waktu yang tak henti

Terhentak di tengah semesta
Aku pun terdiam...

Dirimu,rupanya.

Ditempat yang sama, selalu dan setia.

Bisikan langit

Satu hari kulalui, satu hari pula
ada yang kusesali dan juga kusyukuri

jika aku mampu memutar waktu
kan kuperbaiki hal yang tersesali

Namun,

jika memang ada mesin waktu
apakah aku akan mengerti arti tuk menghargai
setelah adanya kehilangan ?

Kami

Tiga ratus enam puluh lima hari terlewat
Dengan ruang waktu dari pertama hingga akhir
Dua musim terasa oleh badan yang gemetar
Diantara kesiapan atau ketakutan 

Alam semesta bersorak-sorai
Dengan berbagai bentuk usaha memanggil
Diantara duniawi dan fantasi
Dari angan yang tertinggal

atau terlupakan 

Badan-badan besar melewati
Seakan aku ilusi
Lontaran diksi yang berirama
Antara ada dan tiada

tanpa aku dihiraukan 

Tapi, dengan kesendirian waktu dan dirimu
Kau harus mengetahui, bahwa kami,
mendengar dan merasa
meski sering kali diinjak dan dirusak

Namun, pahami ini,
jika kubergoyang dengan angin yang mendorong
berarti kulanturkan iramamu
Meski kau tidak peduli
tapi aku 'kan selalu mencoba 'tuk memahami.

Kehadiranmu

Kehadiranmu kubingungkan

Jawabanmu kuragukan

dan perasaan yang kupertanyakan

Sedemekiannya terasa oleh perempuan itu 

Disaat...ya disaat...

Mata yang selalu menatap

Aura yang masih terasa

Badan yang ingin menyandar

Dan hati yang terus menetap 

Dia mencoba dan terus mencoba untuk melupakannya

Senyum dan wanginya terlewat,apakah ini sebuah tanda?

Tanda bahwa ia akan kembali.

Perempuan itu hanya bisa berharap,berharap akan sesuatu.

--

Namun,

disaat sesuatu itu terjadi, 

Apakah hati masih menetap?

Dear God,

"In your majesty, you create differences

in my arrogance, i question your wisdom

in your mystery, you create temptation

in my inferiority, you make me more than I am

so here i am, 

i surrender me in the agony of your love 

i surrender me in the irony of your law

lead me to joy of love redmined

teach me how to love you more."

Untitled

Ketika malam naik dan siang turun
ketika pensil menulis dan tangan bergerak
ketika api membara dan es mencair
ketika angin mengarah dan badan bertahan
apakah kau siap?

Ketika diam menjadi berisik
apakah kau kuat?

Di ambang kekacauan
Di tentang oleh keadaan
Di selimuti kecemasan
Siapa yang mau?

Berharap? Seperti tidak punya harapan.

Saat 'ketika' menjadi kepasrahan,semua itu hanya ilusi.
Keadaan dimana semua bimbang.

Disini kita diuji, diuji apakah berharap itu adalah hal yang tidak pasti?

?

People always say that we can't always get what we want,there are things that we can't reach or even feel.

The feelings goes on and on, it shuts everyone away.

Most people will never understand what it feels like except they're felt the same way
The time is running out and it still the same, the same as it before like last year or year before.

The past was so dark and complicated, i never want to glance a bit of it.

...

"Hang on, just a bit more,you're going to be okay" - ?

Maybe never.

MN